twitter


Adab Berbicara

            Wahai saudaraku, orang yang berakal tidak akan berbuat sesuatu sebelum mempertibangkan dengan seksama langkah yang akan diambilnya. Tidak ada satu pekerjaan pun yang ia lakukan dengan sia-sia atau karena kebiasaan belaka. Semua amalnya dilandasi dengan niat-niat baik, khususnya saat berbiara. Karena, dalam ucapan tersimpan berbagai rahasia menakjubkan dan hikmah mengagumkan yang harus diperhatikan oleh mereka yang berakal.
            Seorang manusia seharusnya berfikir dahulu sebelum berbicara. Ia harus meletakan lisannya dibalik hatinya. Tidak boleh ada sepatah kata pun diucapkan tanpa pertimbangan akal sehatnya. Jika seorang hamba memiliki taufik untuk memahami persoalan ini, maka akan menjadi baik awal urusannya, dan akan berhasil pada akhirnya.
            Manusia seharusnya berbicara dengan halus, dan tidak banyak meskipun baik, karena ucapan baik akan menjadi buruk bila sering diucapkan. ia hendaknya tidak berbicara tak karuan atau berteriak-teriak, hendaknya ia berhenti berbicara ketika nafsunya masih menginginkan, atau sebelum telinga orang tak mau lagi mendengarkannya. Hendaknya ia tidak mengucapkan sesuatu yang tidak bermanfaat, seperti menceritakan peristiwa yang telah terjadi tanpa tujuann yang benar. Para ahli makrifat menyebut ucapan macam ini al-kalamul mayyit (ucapan mati). Hanya orang-orang yang lalai dan berakal lemahlah yang menghabiskan waktunya untuk membicarakan peristiwa yang telah terjadi tanpa tujuan yang benar.
            Manusia seharusnya berbicara sebatas kebutuhan. Karena itulah dikatakan bahwa menolong orang yang salah adalah melakukan dua kesalahan. Mengungkapkan peristiwa lalu hanya akan menyia-nyiakan umur. Ia seharusnya menghindari ucapan-ucapan yang dapat membangkitkan nafsu dan memencing timbulnya keburukan. Sebab, jiwa saling mempelajari dan dapat merasakan keadaan jiwa yang lain. Orang-orang yang mengucapkan sesuatu yang pada lahirnya baik, tetapi muncul dari jiwa yang bergejolak dan buruk, maka ucapannya itu akan menggerakan dan membangkitkan keburukan yang terdapat di dalam jiwa orang lain.
            Ketahuilah, hawa akan menggerakan dan membangkitkan keburukan hawa yang lain. Hawa tersembunyi dalam jiwa seperti tersembunyinya api dalam sekam. Jilka hawa berhadapan dengan hawa yang bergejolak, ia akan ikut bergejolak. Kadang kala seseorang tenang, tetapi ketika berhadapan dengan orang yang hawa nya bergejolak, ikut bergejolak hawa-nya. Begitu pula pembicaraan manusia. Ucapan akan muncul sesuai dengan keadaan batin pembicara, tenang ataupun gelisah. Sebab, keadaan batin mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kata-kata yang dituturkan. Bukankah kamu pernah melihat seseorang berbicara kepada temannya dengan kalimat yang pada lahirnya kasar dan buruk, tetapi karena muncul dari jiwa yang baik, maka ucapannya tadi tidak berpengaruh, atau tidak memberikan kesan buruk kepadanya. Ucapan semacam ini, jika keluar dari jiwa yang penuh gejolak dan hati yang buruk akan menggerakan dan membangkitkan keburukan dari lawan bicaranya. Oleh karena itu, pada saat berbicara hendaknya manusia memperhatikan keadaan jiwanya ataupun suasana hati orang lain agar tercapai kebaikan dan ketenangan.
Betapa indah ucapan sayidina ‘Ali kwh ketika menjelaskan rahasia ucapan :
             “Wadah (lahan) ucapan adalah hati, gudangnya adalah pikiran, penguatnya adalah akal, pengungkapnya adalah lisan, jasadnya adalah huruf, ruhnya adalah makna, hiasannya adalah I’rab dan aturannya adalah kebenaran”.
            Pengaruh ucapan pada pendengaran tergantung pada jiwa pembicara. Jika ucapan tersebut muncul dari jiwa yang kuat, maka memberikan kesan yang kuat. Dan jika muncul dari jiwa yang lemah, maka akan memberikan kesan yang lemah. Oleh karena itu, sebelum manusia berbicara harus memperhatikan keadaan jiwanya agar kalimat yang ia ucapkan muncul dari jiwa yang tenang (sakinah), sehinnga ia dapat berbicara kepada temannya dengan lemah lembut, dapat merebut dan menyengkan hatinya, dan tidak membuatnya marah.
Allah SWT berfirman:
            “serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik”. (An-Nahl, 16:125).
            “tolaklah (kejahatan) dengan cara yang lebih baiak, maka tib-tiba orang yang antara kamu dan dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia”. (Fushilat, 41:34).
            “dan sifat-sifat yang lebih baik itu tidak dianugrahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugrahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar”, (Fushilat, 41:35).
            Ayat ini menunjukan bahwa orang yang memiliki sifat-sifat mulia, mereka telah memperoleh karunia yang sangat besar dari Allah. Pahamilah persoalan ini dan berusahalah untuk berprilaku dengan sifat-sifat mulia tersebut, yakni dengan akhlak kaum khowwash (khusus). Wahai saudaraku, perhatikanlah akhlak-akhlak yang mulia ini dan berlombalah untuk meraihnya. Pergaulilah manusia dengan sopan santun. Hindarilah gejolak nafs, karena bila nafs bergejolak, ia akan kembali pada tabiatnya, yaitu cenderung untuk melakukan perbuatan buruk dan menampakan aib. Sedangkan bila nafs telah rela dan senang, maka ia akan merasa lapang dan siap untuk melakukan berbagai perbuatan baik.
            Jauhilah pertentangan dan pertengkaran dengan segenap tenagamu, baik secara lahir maupun batin. Jika kamu tidak mampu menghindarinya secara batiniah, maka hindarilah secara lahiriah. Perlakukanlah temanmu dengan baik, sebab pertentangan merupakan sumber keburukan dan bencana, sebagaimana dikatakan :
            “pertentangan membangkitkan permusuhan dan permusuhan mendatangkan bencana”.
            Oleh karena itu wahai saudaraku, berusahalah untuk hidup rukun dan tenangkanlah jiwamu, karena jika antara hati yang satu dan yang lain telah saling bersesuaian, maka manusia akan mudah mengerjakan perbuatan-perbuatan baik dan keberkahanpun akan turun.
Sayidina Ali kwh berkata:
            “biasakanlah dirimu untuk berniat dan bertujuan baik, niscaya kamu akan sukses”.
            Pusatkanlah perhatianmu pada usaha untuk memperbaiki budi pekerti, niscaya kamu akan mendapat petunjuk dalam setiap urusanmu.
            “ilmu diperoleh dengan belajar sedangkan hilm (sabar, santun) diperoleh dengan latihan sabar”.
Dikatakan di dalam sebuah syair:
             Sebelum jadi penyantun,
             ia dipukul dengan tongkat terlebih dahulu
             seseorang dididik,
             tak lain agar berilmu
            Manusia harus menjaga ucapannya, jangan sampai ia mengucapkan kata-kata buruk atau menceritakan pembicaraan yang buruk kepada seseorang, karena kelak ia akan terkana aibnya dan akan mendapat daosa paling banyak.
Seorang penyair berkata
            Tak akan berkata jorok, si orang mulia,
            Tak akan pula menghapal ucapan tercela
            Ia curahkan semua tenaga,
            Dan bila bicara indah dan benar ucapannya
            Seorang manusia hendaknya tidak berbicara ketika berada dalam keadaan emosional dan marah. Sebab, saat itu nafsunya sedang bergejolak dan berkobar sehingga ia mudah tergelincir dalam kesalahan. Oleh karena itu, hendaknya ia bersabar hingga jiwanya tenang.


Rahasia Ilmu Para Wali
Judul Asli : Idhahu Asrari Ulumil Muqarrabin
Karya : Habib Muhammad bin Abdullah Al-Aidarus.



JADILAH SAHABAT BUMI

            Apakah kita pernah tersadar dimanakah kita sekarang ini? Kita sebagai manusia hidup dibumi mulai dari lahir, kecil, beranjak dewasa, sampai kita meninggal.. kita sangat berhutang budi pada bumi, planet tempat tinggal kita yang tercinta ini. Tetapi berapa banyak kita telah mengotori bumi, merusak dan membuat bumi bumi ini menjadi tidak indah lagi? Kadang-kadang kita tidak sadar bahwa perbuatan kita sangat merusak bumi dan terkesan tidak berterimakasih pada bumi yang telah berjasa banyak pada kita.
            Oleh karena itu, kita harus mulai mengubah hidup kita agar perbuatan ini tidak lagi merusak bumi. Tentunya kita adalah manusia yang tidak dapat melakukan semua hal. Jadi, kita cukup melakukan perbuatan yang dapat dilakukan dan tidak perlu memaksakan diri. Jika kita hanya dapat melakukan hal-hal sederhana, ya kita lakukan hal sederhana tersebut. Jangan karena hal sederhana yang bias kita lakukan, kita malu untuk melakukannyasehingga tidak melakukan apa-apa. Tetapi kita juga harus mengembangkandiri supaya bisa melakukan hal yang lebih besar lagi. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan.
            Hal-hal kecil yang dapat kita lakukan misalnya membuang sampah pada tempatnya, melakukan penghematan listrik, menghemat bahan bakar minyak dan masih banyak lagi. Mungkin kita sudah bosan dengan kata-kata “buanglah sampah pada tempatnya”. Kita mendengar kata-kata itu sejak kecil sampai dewasa, tetapi apakah kita sudah melakukan hal yang dianggap sederhana tersebut? Mungkin ya, mungkin tidak. Kadang-kadang untuk sampah yang besar kita ingat, tetapi jika sampahnya kecil seperti sobekan kertas, plastic, atau bungkus snack, kita membuangnya begitu saja. Misalnya kita ada dikelas, biasanya menaruh sampah tersebut dikolong meja. Jika di angkot maka ditaruh di bawah tempat duduk.
            Hal itu tidak hanya dilakukan oleh anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Hal itu menandakan bahwa yang terpenting adalah kesadaran sendiri. Usia tidak berpengaruh pada sikap seseorang. Hal yang paling berpengaruh adalah kesadaran, itu yang paling penting. Begitu juga dengan penggunaan listrik dan air. Kita selalu menganggap bahwa selalu lebih banyak orang yang menggunakan air lebih banyak dari diri kita sendiri sehingga kita berpikir kalaupun kita menghemat, tetap saja tidak akan berguna. Itu adalah pemikiran yang salah. Jika semua orang berfikir begitu, maka tidak aka nada yang berhemat. Kita harus menanamkan pikiran yang baik dimulai dari diri kita sendiri . jangan menunggu orang lain untuk berbuat kebaikan.
            Oleh karena itu, untuk menjaga lingkungan ini, lingkungan bumi tercinta ini, lakukanlah suatu hal yg kencil karena sesuatu yang besar itu tidak ada sebelum ada hal yang kecil. Jika hal kecil itu dilakukan oleh banyak orang, maka hal kecil itu akan menjadi hal yang besar. Jika seribu orang membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan, maka daerah tersebut akan menjadi bersih. Tetapi jika seribu orang membuang sampah sembarangan, maka daerah itu akan sangat kotor.
            Jadi, jangan meremehkan hal-hal yang kecil seperti menghemat listrik, menghemat air, menghemat BBM, atau membuang sampah pada tempatnya. Lakukan mulai dari sendiri lalu tularkanlah pada orang-orang disekitar kita. Jadilah sahabat  bumi dan cintailah bumi ini. Semoga kita telah melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan, dengan begitu bumi ini kembali indah., sejuk, segar, dan udaranya nyaman sehingga kita semakin senang hidup dibumi ini.





MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL MIKRO DAN MAKRO

A. Pengantar
            Dalam pembahasan manajemen tidak lepas pada masalah lingkungan yang dihadapi oleh seorang manajer. Perbedaan dan kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap konsep dan teknik serta keputusan yang akan diambil. Sebagai seorang manajer tidak harus hanya memperhatikan lingkungan usahanya atau intern saja, tapi juga harus bisa mengantisipasi lingkungan di luar perusahaan atau ekstern. Untuk mencapai tujuan organisasi tidak lepas dari lingkungan ekstern yang terjadi, apalagi bagi organisasi atau perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena itu manajer harus memperhatikan dan mempertimbangkan unsur-unsur serta kekuatan-kekuatan lingkungan ekstern dalam setiap kegiatan manajemen. Bagaimana reaksi seorang manajer bila ada perubahan lingkungan ekstern?

B. Faktor Lingkungan Eksternal
            Lingkungan ekstern atau eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar organisasi, dimana unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan diketahui terlebih dahulu oleh manajer, disamping itu juga akan mempengaruhi manajer di dalam pengambilan keputusan yang akan dibuat. Unsur-unsur lingkungan eksternal organisasi contohnya yaitu perubahan perekonomian, peraturan pemerintah, perilaku konsumen atau masyarakat, perkembangan teknologi, politik dan lain sebagainya.

            Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro.
1. Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen. Lengkunagan eksternal mikro diartikan sebagai factor-faktor di luar rumah tangga produksi atau dunia usaha yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan dunia usaha.
Factor-faktor yang termasuk lingkungan ekasternak mikro adalah :
  1. Penyedia/pemasok (supplier) dengan adanya pemasok factor-faktor produksi, muncul kegiatan produksi, di samping itu pemasok juga menunjang kelangsungan hidup dunia usaha
  2. Perantara adalah pihak-pihak yang berperan dalam penyebaran hasil-hasil produksi dari produsen ke tangan konsumen hingga siap dikonsumsi, misalnya distributor, pengecer dan sebagainya
  3. Teknologi berkaitan secara langsung dengan perkembangan proses pengoilahan yang berupoa penemuan baru baik peralatan maupun metode kerjanya. Lembaga yang berkecimpung dalam bidang ini misalnya lembaga RIstek, Litbang dan sebagainya
  4. Pasar dalam arti luas. Meskipun letaknya berada di luar kegiatan produksi, tetapi karena seluruh hasil produksi adalah untuk melayani (dijual ke) pasar, maka semua pihak yang terlibat dan berada di dalam pasar termasuk unsure lingkungan eksternal mikro

2.  Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung. Masing-masing anggota dunia usaha memiliki perbedaan dalam memberikan factor-faktor yang secara kongkret dapat dimasukkan ke dalam lingkungan eksternal makro atau mikro. Hal ini disebabkan oleh sifat majemuk kegiatan dunia usaha. Oleh karena itu pertimbangan pemilihan factor eksternal makro dan mikro dilakukan secara umum.
Secara umum unsure-unsur lingkungan eksternal makro dunia usaha adalah sebagai berikut :
  1. Keadaan alam
  2. Politik dan hankam, keadaan politik dan pertahanan keamanan secara umum menciptakan iklim ketenangan usaha
  3. Hokum peraturan perundangan-undanagan yang berlaku misalnya undang-undang perpajakan, perburuhan dan sebagainya
  4. Perekonomian, tingkat pendapatan, pola-pola pemenuhan kebutuhan masyarakat, tingkat investasi dan sebagainya
  5. Pendidikan dan teknologi tingkat kecerdasan kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi pada umumnya
  6. Social dan kebudayaan : pandangan dan nilai-nilai yang dianut masyarakat seperti terwujud dalam norma-norma etika dan social, kepercayaan, agama, kesenian, pola hubungan antar individu dan sitem kerja samanya, sertta strata social
  7. Kependudukan jumlah tingkat kelahiramn-kematian, penyebaran penduduk (misalnya urbanisasi dan transmigrasi), umur dan jenis kelamin
  8. Hubungan internasional : mencakup banyak hal seperti proteksi bahan barang dan jasa, nialai tukar mata uang teknologi, kebudayaan, polkam dan sebagainya


C. Organisasi Dan Lingkungan
            Setiap manajer dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil tergantung pada bentuk dan tujuan yang akan dicapai oleh organisasi, disamping itu keputusan juga dipengaruhi oleh dimana seorang manajer duduk dalam posisinya.
Manajer dan organisasi memberikan tanggapan terhadap lingkungan eksternal, baik melalui pengaruh lingkungan yang bersifat mikro, prediksi maupun lingkungan yang bersifat makro, disamping itu juga bisa melalui perencanaan, perancangan organisasi dan lingkungan itu sendiri.

D. Tanggung Jawab Soal Manajer
            Perubahan konsep manajerial dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. Seorang manajer mempunyai tanggung jawab social atas keputusan-keputusan yang diambil, mengapa dikatakan demikian karena mempengaruhi dalam pencapaian tujuan organisasi baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka panjang, disamping itu juga menyangkut hajat hidup orang banyak yang kesemuanya menggantungkan dirinya kepada organisasi tersebut (ini kalau dilihat dari segi dimana seseorang bekerja). Atas dasar ini maka seorang manajer dituntut untuk dapat mengimplementasikan etika berusaha (the ethics of manager). Ada lima faktor yang mempengaruhi keputusan manajer dalam etika berusaha ini, yaitu hukum; peraturan-peraturan pemerintah termasuk di dalamnya undang-undang yang dikeluarkan oleh pemerintah; kode etik industri dan perusahaan tekanan-tekanan sosial; tegangan antar standar perorangan dan kebutuhan organisasi
E. Lingkungan internal dunia usaha
            Lingkungan internal dunia usaha adalah factor-faktor yang berada di dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi. Factor-faktor tersebut masih berada dalam jangkauan keputusan yang diambil oleh pihak pelaksana dunia usaha, sehingga dapat dikuasai langsung (controllable)
Factor-faktor yang termasuk lingkungan internal  dunia usaha adalah :
  1. Tenaga kerja dalam arti pekerja atau karyawan : meliputi lingkungan kerja fisik dan nonfisik, upah dan gaji jaminan hari tua, pengembangannya dan sebagainya
  2. Peralatan dan mesin-mesin : tata letak, pemeliharaan / perawatan, pembebanan, penerapan teknologi baru dan sebagainya
  3. Modal : para pemilik/penyetor modal, pengelolaan dana
  4. Bahan mentah, penolong, barang setengah jadi dan barang jadi : pergudangan, arus aliran fisiknya dan sebagainya
  5. System informasi dan administrasi untuk kepentingan pengambilan keputusan bagi manajemen, misalnya buku-buku anggaran pembelian bahan, rencana penjualan, laporan penggunaan/ realisasi dana dan sebagainya
            Unsur-unsur lingkungan baik eksternal maupun internal secara simulate berpengaruh timbale balik terhadap dunia usaha. Hal ini berarti kehidupan dunia usaha juga mempengaruhi lingkungan. Dengan demikian, dunia usaha dituntut pula tanggung jawabnya terhadap kehidupan masyarakat luas.
Contoh pengaruh timbal balik antara lingkungan dan dunia usaha :
-          Lingkungan eksternal makro : dunia usaha turut serta meningkatkan perekonomian masyarakat (tingkat pendapatan mereka bertambah) sebab factor-faktor produksi yang mereka serahkan dibayar oleh dunia usaha. Adanya peningkatan taraf kehidupan menyebabkan permintaan akan hasil-hasil produksi dari dunia usaha juga meningkat. Hal ini berarti pula bahwa kegiatan dunia usaha tetap berlangsung bahkan semakin berkembang
-          Lingkungan eksternal mikro : kelangsungan hidup dari penyedia bahan mentah sangat tergantung pada kegiatan dunia usaha, sebab dunia usaha membutuhkan bahan mentah untuk menghasilkan alat pemuas. Dengan kelancaran kegiatan dunia usaha berarti pula dibutuhkan bahan mentah yang lebih banyak.
-          Lingkungan internal : apalagi lingkungan kerja menyenangkan dan kesejahteraan serta pengembangan karyawan / pekerja diperhatikan, maka semangat kerja akan semakin tinggi. Prestasi kerja yang tinggi akan menguntungkan dunia usaha.





Bentuk-bentuk Organisasi

Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama.
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu :
1. Pembagian kerja
2. Rantai perintah
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan
5. Tingkatan manajemen
Adapun cara penggambaran bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Bentuk Piramidal
2. Bentuk Vertikal
3. Bentuk Horisontal
4. Bentuk Melingkar
Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan atas :
1. Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikannya :
  1. Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan.
  2. Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
  3. Proses pengambilan keputusan cepat.
  4. Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.
  5. Rasa solidaritas tinggi

Kelemahannya :
  1. Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
  2. Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
  3. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
2. Organisasi Garis dan Staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.
Kebaikannya :
  1. Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan perusahaan.
  2. Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adaya staf ahli.
  3. Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan menjadi suatu spesiali-sasi.
  4. Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
  5. Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan.
  6. Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
  7. Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
  1. Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling mengenal.
  2. Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf
  3. Dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya berbeda.
  4. Kesatuan komando berkurang.
  5. Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan tugas.
Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
Kebaikannya :
  1. Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.
  2. Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
  3. Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
  4. Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya :
  1. Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja.
  2. Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
  3. Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul konflik.
Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.
Kebaikannya :
  1. Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan terperinci.
  2. Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
  3. Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahannya :
  1. Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang menghambat pelaksanaan tugas.
  2. Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
  3. Kreatifitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena faktor kreatifitas lebih dipentingkan.